Mahasiswi semester 4 jurusan Hubungan Internasional di Universitas Singaperbangsa Karawang. Individu yang berorientasi pada detail dan memiliki minat yang mendalam terhadap isu-isu global.
Sentuhan Indonesia di Lagu Disney: Fakta Unik ‘You’ll Be in My Heart’ Versi Niki
Kamis, 1 Mei 2025 22:59 WIB
Versi NIKI dari lagu Disney ‘You’ll Be in My Heart’ hadir dengan nuansa personal dan sentuhan budaya Indonesia lewat gamelan dan angklung.
Pertama kali dikenal sebagai soundtrack film animasi jebolan Disney, Tarzan (1999), lagu ‘You’ll Be in My Heart’ saat ini kembali eksis di berbagai platform media sosial. Lagu yang pertama kali dinyanyikan oleh musisi legendaris kelahiran Inggris, Phil Collins ini memenangkan Academy Award untuk kategori Best Original Song yang menjadikan lagu ini menjadi salah satu lagu Disney yang paling ikonik.[1] Dua dekade kemudian, NIKI, musisi asal Indonesia di bawah naungan 88rising yang kini bersinar di panggung musik global berhasil menghidupkan kembali lagu ini lewat rilisan album Spotify Singles-nya. Versi NIKI dari lagu ‘You’ll Be in My Heart’ ini kini sedang menjadi tren hangat di kalangan warganet. Keberhasilan NIKI dalam menginterpretasikan lagu ini dengan memberi sentuhan personal berhasil menyentuh hati banyak orang, terutama Gen Z yang mungkin saja belum pernah mendengar versi orisinalnya.
Nicole Zefanya, yang lebih dikenal dengan nama panggung NIKI, merupakan penyanyi-penulis lagu kelahiran Jakarta yang kini berkarir di bawah naungan 88rising—label yang berfokus pada musisi Asia di pasar global. NIKI dikenal lewat karya-karyanya yang menggabungkan genre R&B, pop, hingga elemen-elemen musik alternatif. Karir musiknya mulai ia bangun dengan cara mengunggah berbagai video cover di kanal YouTube pribadinya. Nama NIKI sendiri mulai mencuat secara global sejak ia merilis ‘lowkey’—yang angka penayangannya saat ini sudah mencapai 130 juta—diikuti dengan rilisnya album Zephyr (2018), Moonchild (2020), Nicole (2022), dan yang terbaru, Buzz (2024).[2] Seluruh album ini menunjukkan kemampuan NIKI dalam menulis lagu dan membangun identitas musikal personalnya.
Yang membuat penyanyi berusia 26 tahun ini istimewa adalah bagaimana konsistensinya dalam membawa identitas Indonesia di karir musiknya. Dalam beberapa wawancara, NIKI tak jarang menceritakan latar belakangnya dan masa kecilnya di Indonesia sebelum merajut karir musiknya di Amerika Serikat lewat beasiswa musik yang ia terima di sebuah perguruan tinggi di Nashville. NIKI juga sempat menceritakan bagaimana keluarganya di Indonesia, terutama mendiang ibunya yang merupakan penyanyi di gereja sedikit banyak memengaruhi selera dan genre bermusiknya. Mengutip dari laman teenvogue, melalui banyak rilisannya, NIKI mengaku siap merefleksikan perjalanan bermusiknya yang penuh gejolak dari Jakarta ke Nashville hingga ke Los Angeles dengan “angin perubahan” yang telah mengubahnya.
Melalui remake dari lagu ‘You’ll Be in My Heart’ rilisannya, NIKI sekali lagi berhasil menarik perhatian tak hanya pendengar setianya, tapi juga menjangkau penikmat musik yang mungkin sebelumnya belum familiar dengan karya-karyanya. Ini membuktikan keberhasilannya dalam menginterpretasi dan membalut lagu ikonik Disney tersebut dalam nuansa yang lebih lembut dan personal. Interpretasi ini bukan hanya soal musik, tapi juga pernyataan identitas—bahwa musisi dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia, memiliki ruang dan daya untuk membentuk narasi dalam panggung musik internasional. Melalui suaranya yang penuh emosi dan aransemen yang intim, NIKI seakan berkata bahwa cinta, kedekatan, dan rasa memiliki tidak mengenal batas budaya.
Selain nuansa personal yang berhasil disajikan, elemen lain yang menjadi sorotan dari ‘You’ll Be in My Heart’ versi NIKI adalah penggunaan instrumen gamelan dan angklung yang memberikan sentuhan etnik khas Indonesia dalam aransemen lagu tersebut.[4] Penggunaan dua instrumen tradisional Indonesia di lagu ini menuai banyak pujian, NIKI disebut berhasil menghidupkan kembali lagu ini sesuai ciri khasnya. Beberapa juga mengatakan bahwa meskipun aransemen versi NIKI dengan versi aslinya tak jauh berbeda, improvisasi gamelan dan angklung dinilai menambah kesan personal dan mendalam. Elemen gamelan dengan resonansinya yang magis menciptakan suasana yang hangat dan reflektif, sementara suara angklung yang ringan namun kaya tekstur menambah lapisan keindahan yang unik pada lagu ini.
Interpretasi NIKI dalam lagu ini juga memperlihatkan bagaimana ia tidak hanya menyanyikan ulang sebuah lagu legendaris, tetapi juga melibatkan proses reinterpretasi yang mendalam, baik secara emosional maupun kultural. Alih-alih sekadar menyanyikan ulang secara teknis, NIKI menjadikan ‘You'll Be in My Heart’ sebagai medium untuk bercerita ulang dengan perspektif baru: perspektif yang lebih lembut, penuh kerinduan, dan sarat makna. Berbeda dengan versi asli yang dinyanyikan oleh Phil Collins yang lebih sinematik dan megah, versi NIKI ini lebih terdengar sederhana dengan vokal yang personal dan emosional yang terdengar seolah membisikkan kenyamanan dan menciptakan rasa hangat untuk pendengarnya.
‘You'll Be in My Heart’ versi NIKI yang saat ini sedang banyak digunakan dan menuai banyak pujian di media sosial, menjadi bukti bahwa lagu ini berhasil menyentuh hati pendengar lintas generasi dan budaya. Dengan angka pendengar yang saat ini sudah mencapai lebih dari 70 juta di Spotify, versi ini tidak hanya digemari karena kualitas vokal NIKI yang lembut dan emosional, tetapi juga karena kedalaman makna yang dihadirkannya melalui interpretasi musikal yang khas. Di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram, lagu ini sering dijadikan latar untuk konten bertema kehangatan keluarga, kenangan masa kecil, hingga video solidaritas sosial—menunjukkan betapa luas dan relevannya pesan lagu ini di berbagai konteks.
Sebagai penyanyi Indonesia, NIKI berhasil memberikan warna baru dalam pembawaan lagu Disney ini. Penggunaan alat musik tradisional Indonesia dan pendekatan vokal yang lembut mencerminkan storytelling khas Asia, yang menekankan pada kehangatan dan kedekatan emosional. Dengan sambutan positif yang luas, 'You'll Be in My Heart' versi NIKI menjadi bukti bahwa musik dengan sentuhan budaya lokal tidak hanya dapat bersaing di ranah global, tetapi juga mampu menjadi suara kolektif dalam momen-momen penting kemanusiaan.
---
Referensi
[1] https://en.wikipedia.org/wiki/You%27ll_Be_in_My_Heart
[2] https://music.youtube.com/watch?v=HaZRGYd9mh4&si=KJ2pLtrKcqtCbQTd
[3] https://www.teenvogue.com/story/niki-switchblade-release-moonchild-interview

Mahasiswi S1 Hubungan Internasional
0 Pengikut

Soft Masculinity, Kejantanan ala Asia yang Membius Dunia
Jumat, 16 Mei 2025 08:50 WIB
Sentuhan Indonesia di Lagu Disney: Fakta Unik ‘You’ll Be in My Heart’ Versi Niki
Kamis, 1 Mei 2025 22:59 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler